Sistem penerangan sangat penting dalam sebuah perencanaan pembangunan gedung maupun luar gedung bahkan sistem penerangan jalan raya. Keberhasilan dalam pemasangan sistem penerangan tergantung dari pada efesiensi instalasi, kerapian pekerjaan, K3 dan keberhasilan test.
Bagaimanakah caranya agar keberhasilan Instalasi dapat tercapai...??
Dibawah ini akan dipaparkan Metode-Metode Pekerjaan Instalasi Penerangan
Instalasi Jaringan Kabel, Titik Lampu dan Stop Kontak
KHA (Kemampuan Hantar Arus) "Ampere-A" atau kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, sementara Tegangan listrik
dinyatakan dalam Volt "V", besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt "W",
yang merupakan perkalian dari :
“Ampere x Volt =
Watt”
Contoh : Tegangan Arus Listrik 220 Volt
dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x
10A = 2200 Watt.
- Kabel NYA
- Kabel vertikal ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
- Kabel horizontal diletakkan di tray yang terletak diatas plafond atau dengan pipa conduit yang di klem pada plat atau balok kayu dengan jarak satu meter.
- Pekerjaan conduit stop kontak dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing sehingga permukaan tembok terlihat rata, halus dan rapi.
- Pekerjaan pemasangan fitting lampu dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.
No comments:
Post a Comment